KURSUS KOMPUTER TERBAIK
Jakarta - Program pemerintah guna mendorong terbangunnya 1000 perusahaan startup jadi di antara pertanda bahwa teknologi tak dapat dibendung dan negara sadar bakal hal itu. Peluang untuk generasi muda Indonesia guna berkiprah menjadi penulis, disainer, dan pengetes program kursus komputer, atau biasa dinamakan coder, pun terbuka lebar.
CEO Refactory.id, suatu startup baru asal Bandung, Taufan Aditya, mengakui andai peluang tersingkap lebar. Terlebih guna pasar Asia, tergolong Indonesia, untuk para programmer dan berpengalaman bahasa komputer.
"Asia tersebut ibaratnya tanah tak bertuan, pemainnya masih tidak banyak yang benar-benar terdapat di ruang belajar profesional, lagipula di Indonesia," kata Taufan, Kamis (7/9).
Vice President bidang content dan relation dari Refactory.id, Hafidz Mukti Ahmad, menambahkan, ladang industri yang begitu luas dengan keterbatasan "petani penggarap" di bidang teknologi ialah masalah. Itu jadi kendala Pemerintahan Joko Widodo yang berkeinginan memberikan akses internet di semua nusantara yang ditargetkan sukses diraih di 2019. Akses internet dan kehadiran semua coder tak dapat dipisahkan
Hafidz, mantan wartawan yang akrab disapa Apit Surapit, melanjutkan, kesempatan semakin besar ketika internet sudah paripurna di semua nusantara yang menjangkau 250 juta jiwa. "Tapi peluang tersebut berlaku untuk mereka yang sudah siap. Maka persiapkanlah sejak sekarang," kata dia.
Refactory.id sendiri mengupayakan untuk memungut peluang itu dengan membuka bootcamp singkat di Bandung, untuk pengkode dan programmer ruang belajar menangah. Bootcamp dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan pada level profesional masing-masing tiga bulan sekali. Pasalnya, keperluan industri belum dapat terpenuhi dengan sumber daya insan yang ada.
"Sulit memang andai yang ikut bootcamp kami tersebut tanpa dasar sama sekali di dunia coder dan pemrograman. Karena masa-masa yang singkat melulu tiga bulan. Tapi tidak menutup bisa jadi ke depan guna membuka kelas untuk para penggemar newbie," ujarnya.
Di Indonesia sendiri, belum tidak sedikit penyedia bootcamp profesional laksana Refactory.id. Namun ditebak hal tersebut akan menjadi tren dalam sejumlah tahun ke depan. Beberapa kota besar, laksana Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya sudah hadir sejumlah bootcamp, dengan harga yang bervariasi antara Rp 30 juta sampai Rp 40 juta untuk masing-masing batch, dalam masa-masa 12 minggu, dengan tingkat kepadatan belajar yang luar biasa.
Harga itu lumayan murah dikomparasikan kursus singkat yang setara untuk para coder dan programmer di luar negeri, yang biayanya berkisar di angka US$ 10.000 sampai US$ 15.000 atau Rp 130 juta- Rp 180 juta-an.
Survei global yang dilaksanakan menunjukkan bahwa kegiatan sebagai berpengalaman bahasa komputer dinilai memiliki peluang 89 persen lebih baik dari pada karir kegiatan lain yang melulu 44 persen.
Berdasarkan riset yang dilaksanakan Glassdoor di 2015, delapan dari 25 pekerjaan sangat diinginkan ialah dari dunia industri teknologi. Para coder dengan kemahiran mereka dapat dengan gampang masuk di Apple atau barangkali industri lain laksana kesehatan sampai otomotif.
Laporan dari Burning Glass di tahun kemudian mengatakan andai ada tujuh juta lapangan pekerjaan untuk para coder. Setidaknya terdapat lima lapangan kegiatan utama yang bakal dengan gampang membuka pintu untuk para coder, yaitu, pekerja di bidang IT, analis data, artis dan desainer, engineer dan ilmuan.
Burning Glass mencatat, penghasilan seorang coder lebih tinggi US$ 22.000 dari pekerja profesional lainnya dalam rata-rata per tahun. Apa yang paling diharapkan industri ketika ini? Dan tersebut potensi untuk mereka yang hendak menjadi coder.
Di 2015, data BLS mengungkap dari 26 juta lapangan kegiatan di Amerika Serikat, keterampilan pemrograman komputer dan coder paling ditelusuri ketimbang kegiatan lainnya. Kebutuhan industri dan stok berpengalaman coder tidak seimbang.
Mengingat begitu besarnya kesempatan kerja, Bahkan Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengenalkan program baru mereka di New Hampshire yang dinamakan Coding Across the Curriculum "TeachCode Academy". Program tersebut mendorong guru-guru di sana belajar computer science dan memasukannya dalam kurikulum.
No comments:
Post a Comment